5 Manfaat Bendong Bayi, Simak Yuk!

Pasti Anda sudah sering lihat bayi yang baru lahir suka dibedong oleh orangtuanya. Selama beberapa bulan sejak kelahirannya, bayi akan sering dibedong, terutama saat bayi tidur. Ini mungkin sudah menjadi kebiasaan. Tapi, ada yang bilang juga membedong bayi tidak perlu dilakukan. Sebenarnya, apakah perlu membedong bayi? Apakah ada manfaat membedong bayi?

Manfaat membedong bayi

Kebiasaan membedong bayi yang sudah dilakukan turun-temurun ini, ternyata bermanfaat bagi bayi yang baru lahir. Beberapa manfaat membedong bayi adalah:

1. Membuat tidur bayi lebih nyenyak

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), membedong bayi bermanfaat untuk membuat bayi tidur lebih nyenyak dan nyaman, serta dapat menenangkan bayi, jika membedong bayi dilakukan dengan benar.

2. Mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)

Menurut AAP juga, membedong bayi dapat mengurangi risiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) pada bayi baru lahir, tapi dengan catatan bahwa bayi harus ditempatkan pada posisi telentang menghadap ke atas. Membedong bayi membuat bayi lebih sulit bergerak ke mana-mana saat tidur, sehingga hal ini dapat melindunginya dari hal-hal berbahaya yang dapat menyebabkan SIDS saat tidur.

3. Membantu bayi tidur lebih lama

Bayi biasanya mudah terbangun karena suatu hal kecil yang mengganggu dan mengagetkannya. Dengan membedong bayi, hal ini dapat dicegah dan membuat tidur bayi lebih baik dan lama. Kebutuhan waktu tidur bayi pun terpenuhi, yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.

4. Membantu menenangkan bayi

Membedong bayi dapat membuat bayi merasa lebih hangat. Hal ini dapat mengingatkan mereka pada lingkungan saat mereka masih berada di dalam rahim. Bayi yang dibedong biasanya juga lebih jarang nangis. Jika bayi malah menangis atau menggeliat saat dibedong, artinya bayi ingin lengan dan kakinya bisa bergerak bebas. Sebaiknya, longgarkan sedikit bedongan bayi Anda.

5. Meningkatkan perkembangan neuromuskular

Membedong bayi dapat membatasi pergerakan tangan dan kaki bayi. Hal ini dapat membantu bayi mengembangkan keterampilan motoriknya  lebih baik untuk kedepannya. Manfaat membedong bayi ini terutama sangat membantu bagi bayi prematur.

Yang harus diperhatikan saat membedong bayi

  • Saat tidur, sebaiknya awasi bayi yang dibedong jangan sampai terguling dan tidur dalam posisi telungkup. Tidur dalam posisi telungkup dapat membuat jalan napas bayi terhalangi, sehingga dapat memperbesar risiko bayi mengalami SIDS. Selain itu, usahakan agar tidak ada benda-benda apapun di sekitar bayi saat ia tidur, seperti selimut atau bantal. Benda-benda tersebut dapat menutupi hidung bayi, sehingga ia bisa mengalami kesulitan saat bernapas.
  • Jangan terlalu ketat dalam membedong bayi. Usahakan agak sedikit longgar agar bayi bisa sedikit bergerak dan napasnya tidak sesak. Membedong terlalu ketat juga dapat membuat bayi kepanasan. Jika bayi kepanasan, bayi mengeluarkan keringat, rambutnya basah, pipinya memerah, dan napasnya menjadi lebih cepat, sebaiknya lepas bedongan bayi.

Cara bedong bayi yang benar

Jika Anda ingin membedong bayi Anda, pastikan Anda tahu bagaimana caranya yang benar. Terlalu erat membedong bayi dapat menyebabkan persendian pada kaki bayi Anda melonggar karena kaki terlalu diluruskan, dan juga dapat merusak tulang rawan lunak dari rongga pinggul yang mengarah pada hip dysplasia. Berikut ini langkah-langkah dan cara bedong bayi yang benar:

shutterstock_305883689

  1. Taruh selimut di permukaan datar dan lipat sedikit salah satu sudutnya. Tempatkan bayi pada lipatan selimut, bahu bayi berada tepat di atas lipatan tersebut.
  2. Pastikan kedua lengan bayi Anda berada di bawah dan mengapit tubuhnya. Tarik sudut selimut dekat lengan kirinya menutupi lengan kiri dan dadanya, kemudian selipkan sudut selimut tersebut di bawah sisi kanan tubuhnya (berikan sedikit kelonggaran agar bayi dapat bebas bergerak).
  3. Tarik sudut selimut dekat lengan kanannya menutupi lengan kanan dan dadanya, kemudian selipkan sudut selimut tersebut di bawah sisi kiri tubunya (berikan sedikit kelonggaran agar bayi dapat bebas bergerak).
  4. Putar atau lipat ujung bawah selimut tersebut dan selipkan ke bagian belakang bayi. Pastikan kedua kakinya agak menekuk ke atas, serta kaki dan pinggulnya dapat bebas bergerak

Yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat membedong bayi

Membedong bayi dengan cara yang salah dapat membawa dampak yang buruk bagi bayi, seperti dapat merusak persendian pada kaki dan pinggul bayi yang dapat berkembang menjadi hip dysplasia. Beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat membedong bayi adalah:

  1. Hindari membedong bayi terlalu ketat. Jangan membedong bayi Anda terlalu ketat terutama pada bagian kaki. Banyak ibu yang menarik dan menekan kaki bayinya sebelum melilitkan selimut bedongan. Hal ini dapat membuat kaki dan pinggul bayi tidak bebas untuk bergerak, selain itu kaki bayi yang diluruskan dengan paksa juga dapat menyebabkan persendian pada kaki dan pinggul bayi melonggar dan dapat meningkatkan risiko bayi terkena hip dysplasia (gangguan pembentukan sendi pinggul di mana bagian atas tulang paha tidak berada tepat di ronggal pinggul).
  2. Eratkan bedongan bagian atas. Biasanya para ibu membedong bayinya dengan memberikan kelonggaran pada bagian atas bedongan, dan lebih erat pada bedongan bagian bawah. Namun, sebenarnya yang harus dilakukan adalah sebaliknya. Beri kelonggaran pada bagian bawah bedongan, dan bedong lebih erat bagian atas. Pergerakan bayi akan membuat bedongan sedikit terlepas, sehingga pastikan lengan bayi sudah dibedong dengan erat dan bedongan sudah terlilit dengan rapi. Selimut bedongan bagian atas yang terlepas dapat menjadi faktor risiko dari sudden infant death syndrome (SIDS)atau kematian bayi secara mendadak. Membedong bayi merupakan salah satu cara untuk menurunkan risiko SIDS karena membedong bayi memberikan kenyamanan pada bayi saat tertidur.
  3. Jika bayi Anda sudah berusia satu bulan, tidak masalah jika Anda tidak membedongnya saat ia terbangun karena akan mengganggu pergerakan dan perkembangannya. Namun, akan lebih baik jika Anda tetap membedong bayi Anda saat tidur siang dan tidur malam karena akan membuatnya tidur lebih nyenyak.

Kapan harus berhenti membedong bayi?

Bayi yang baru lahir biasanya langsung dibedong. Namun, dua bulan setelah bayi lahir, tampaknya bayi sudah tidak perlu lagi dibedong.

Bayi dibedong untuk memberi kehangatan pada bayi, menenangkan bayi, membuat bayi tidur lebih baik, dan membantu mengurangi risiko SIDS saat bayi tidur. Tapi, saat bayi sudah berusia lebih dari 2 bulan tampaknya manfaat membedong bayi ini sudah tidak bisa didapatkan lagi oleh bayi. Terlebih lagi, bayi usia dua bulan sudah mulai belajar untuk berguling. Bayi yang berguling ketika dibedong saat tidur dan membuatnya tidur dalam posisi telungkup justru dapat meningkatkan risiko SIDS.

Mulai usia dua bulan saat bayi sudah mulai belajar berguling atau ketika bayi sudah tidak nyaman dibedong, sebaiknya bayi tidak perlu dibedong lagi.

Sumber : hellosehat.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *