Media sosial diciptakan untuk memudahkan penggunanya berinteraksi dengan orang lain tanpa dibatasi jarak. Komunikasi antar negara yang dulu bisa ditempuh berbulan-bulan, dapat segera dilakukan di saat yang bersamaan.
Media sosial juga merupakan tempat untuk berbagi informasi, berita, cerita dengan para pengguna lain.
Meskipun banyak hal positif yang didapat dari kehadiran media sosial di abad ini, tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi yang satu ini juga memiliki dampak buruk bagi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Misalnya, saat kita terlalu banyak curhat atau mengumbar masalah pribadi yang bisa disaksikan oleh banyak teman-teman kita di media sosial.
Nah, di bawah ini ada 5 dampak negatif curhat di media sosial yang jarang kita sadari.
1. Nggak Menyelesaikan Masalah
Normalnya, orang yang bersedih atau marah, akan curhat dengan sahabat terdekat atau orangtuanya untuk mendapatkan solusi. Tapi jika kamu memiliki pemikiran yang kurang panjang, pasti kamu buru-buru untuk update status tentang masalahmu dan belum tentu juga orang lain akan peduli dan memberikan solusi sama kamu.
2. Membuka Kelemahan Sendiri
Setiap kali ada masalah, Anda langsung curhat di media sosial. Kebiasaan Anda yang gemar pamer kegalauan ini sama saja membuka aib atau kelemahan Anda sendiri. Ingat, bukan hanya Anda saja yang memiliki masalah, semua orang juga punya masalah di hidupnya. Hanya saja, curhat dengan sahabat, suami, atau keluarga, akan menjadi pilihan yang lebih bijak daripada mengumbarnya di media sosial. Dan lagi berhati-hatilah, orang lain yang berniat buruk pada Anda bisa menggunakan hal ini untuk menjatuhkan Anda.
3. Membuat Ilfeel Orang Lain
Mengisi akun media sosial Anda dengan curhat setiap saat atau mengunggah foto-foto selfie setiap beberapa menit, tentunya tak akan jadi masalah bagi Anda sendiri. Namun bagaimana dengan orang lain yang berteman dengan Anda di media sosial tersebut? Bisa jadi mereka lama-kelamaan jadi ilfeel karena timeline mereka dipenuhi dengan postingan Anda semua. Yang ada, eksistensi Anda di media sosial malah mengganggu teman-teman Anda. Hingga dampak jangka panjangnya, karena terlanjur ilfeel, dalam kehidupan nyata, dapat merenggangkan jalinan pertemanan Anda dengannya.
4. Privasi Tak Terjaga
Daripada menceritakannya ke orang lain, menuliskan curhatanmu ke media sosial terkadang dirasa lebih aman. Jika kamu tidak ingin tulisanmu dibaca orang lain, tinggal aktifkan modus private saja. Mungkin pemikiran itu juga ada di pada dirimu?
Jika iya, cobalah kamu pikir ulang apakah langkah yang kamu ambil itu aman. Ada banyak kasus yang mengungkap kebocoroan rahasia media sosial meski telah mengatur aplikasinya menjadi privasi. Bahkan dibeberapa kasus foto yang telah 3 tahun dihapus dapat muncul kembali
5. Masalah Semakin Besar
Tidak sedikit masalah kecil yang menjadi besar ketika diumbar pada media sosial. Padahal masalah tersebut bisa saja langsung diselesaikan secara baik-baik dengan bertatap muka. Contohnya saja, ketika kamu memutuskan untuk membahas kemarahan melalui media sosial, daripada menghadapi anggota keluarga lainnya.
Langkah ini bisa menyebabkan kemarahan orang banyak. Padahal sebenarnya dapat diatasi antara kedua belahpihak saja. Oleh karenanya, jika kamu sedang marah dengan seseorang, datangi mereka langsung bukan menceritakannya di media sosial, ya!
Curhat di media sosial baik kamu sadari atau tidak, terkadang tujuannya adalah ingin diperhatikan orang lain. Padahal tidak ada gunanya mendapat simpati dari orang lain. Hanya menjadi ajang memupuk rasa self esteem yang bisa berlebihan dan berakibat fatal.
Apabila tujuanmu seperti itu, sebaiknya mulai dikurangi. Daripada menarik perhatian dengan curhatan yang tidak penting, kamu bisa kok menunjukkan prestasi atau pengalaman terbaikmu.